Business

Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kelinci

Analisis Kelayakan Usaha Peternakan KelinciUsaha peternakan kelinci biasanya dimulai dari kegiatan hobi dimana kemudian berubah menjadi usaha bisnis ketika seseorang melihat tinggi-nya nilai jual kelinci di pasaran. Kelinci dapat dijadikan hewan hias sekaligus sumber protein hewani melalui dagingnya. Meskipun pamor daging kelinci belum setenar daging hewan lainnya, namun usaha ternak kelinci patut dicoba karena tingkat persaingan relatif rendah jika dibandingkan ternak ayam, sapi ataupun perikanan.

Tingkat permintaan produk yang berasal dari kelinci terus meningkat, sebut saja seperti daging yang ternyata lebih sehat dibandingkan daging ayam, anakan kelinci yang bisa dijual sebagai bibit ataupun hewan peliharaan dan bulu kelinci yang banyak dicari oleh industri fashion. Sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis ternak kelinci, silakan simak analisis kelayakan usaha sebagai berikut.

Biaya Produksi Usaha Peternakan Kelinci

Setiap bisnis apapun jenisnya pasti memerlukan biaya produksi seperti halnya usaha ternak kelinci dimana anda harus mengeluarkan biaya untuk pembuatan kandang sebesar Rp 8.000.000, penyediaan bibit induk sebanyak 25 ekor @ Rp 150.000 dengan total Rp 3.750.000, indukan jantan sebanyak 5 ekor @ Rp 100.000 dengan total Rp 500.000, Pakan yang terdiri dari sayur dan rumput memerlukan dana kurang lebih Rp 12.000.000 per tahun, biaya pakan tambahan  berupa konsetrat Rp 10.000.000 per tahun, Obat obatan Rp 2.500.000 dan biaya lainnya Rp 8.000.000 sehingga total biaya produksi ternak kelinci sebesar Rp 44.750.000.

Pendapatan Usaha Peternakan Kelinci

Kelinci termasuk hewan yang sangat tinggi produktivitasnya dikarenakan setiap tahunnya musim kawin dapat berlangsung hingga beberapa kali. Hal tersebutlah yang membuat setiap indukan betina kelinci bisa menghasilkan 31 ekor anakan kelinci setiap tahunnya. Sehingga jumlah kelinci dari usaha peternakan yaitu 25 Indukan x 31 ekor = 775 ekor kelinci per tahun.

Baca Juga  Cara Cermat Memilih Promo Tiket Murah

Dari total kelinci sebanyak itu bisa dijual dalam bentuk anakan atau menjadi kelinci pedaging. Anggap saja dijual dalam bentuk kelinci pedaging dimana harga @ Rp 75.000 sehingga total penjualan daging kelinci sebesar Rp 58.125.000, penjualan bulu kelinci Rp 6.000.000 dan feses kelinci bisa dijual sebagai pupuk senilai Rp 500.000. Total pendapatan sebesar Rp 64.625.000.

Dari keterangan diatas maka keuntungan didapatkan dari pendapatan dikurang biaya produksi yakni sebesar Rp 19.875.000 per tahun. Untuk tahun berikutnya hanya perlu menyiapkan biaya pakan, obat dan biaya lainnya diluar biaya pembuatan kandang sehingga margin keuntungan bisa mencapai Rp 20 jutaan per tahun.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan usaha peternakan kelinci sangat menguntungkan. Pemerintah melalui BKPM bisa mengajak masyarakat untuk berternak kelinci guna mencukupi kebutuhan daging untuk pasar domestik dan bulu kelinci untuk pasar  luar negeri.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button
Close
Close